Untuk para pengembang (developer) web, tentunya HTML menjadi bahasa yang wajib dipahami. Indahnya bahasa HTML adalah pada keterbukaan standarisasinya, dan juga kepolosannya. Polos, dalam arti sebenarnya. Tak hanya dengan aplikasi canggih yang mahal, bahkan dengan aplikasi pengolah teks sederhana pun HTML bisa dibuat dan disunting.

Siapa yang tak kenal dengan Adobe? Photoshop? Pengembang web mana yang tak pernah mendengar Adobe Dreamweaver? Dreamweaver adalah aplikasi pengolah web yang populer, pada masanya. Adobe GoLive? Adobe GoLive memang cenderung tak terdengar, dibuat Adobe untuk menyaingi Dreamweaver saat masih dimiliki Macromedia. Tapi untuk penulis kode sejati, Dreamweaver adalah mimpi buruk. Bukan aplikasi yang bersahabat untuk menulis HTML. Tapi menulis HTML yang kompleks dan rumit dengan pengolah teks sederhana seperti Notepad atau vi juga bukan ide yang baik untuk penulis HTML profesional.

Adobe yang memang berakar dari dunia desain, tentunya sulit memahami para pemrogram (programmer) web yang berakar dari jutaan baris kode. Belahan otak yang berseberangan. Namun, dunia web saat ini tak bisa lepas dari kedua sisi tersebut: desain dan kode. Melihat masa depan web, maka Adobe pun kini lebih "bersahabat" dengan meluncurkan paket Adobe Edge yang salah satu isinya adalah Adobe Edge Code.

Adobe Edge Code merupakan aplikasi penyunting HTML yang memang lebih bersahabat untuk para penulis kode. Sesuai namanya. Dan yang paling menarik, aplikasi ini ditawarkan gratis. Edge Code merupakan distribusi turunan dari proyek open-source Brackets yang juga diinisiasi oleh Adobe. Aplikasi Brackets sendiri dibangun dengan pondasi HTML 5, CSS 3, dan Javascript. Jadi, pengembang web pun dapat berkontribusi mengembangkan proyek Brackets.

Lalu mengapa harus menggunakan Edge Code kalau sudah ada Brackets? Karena Brackets merupakan proyek open-source, maka pengembangannya akan berbasis komunitas dan bersifat non-komersial. Untuk integrasi Brackets dengan layanan komersial Adobe Creative Cloud, maka diperlukan adanya derivatif, Edge Code. Untuk saat ini, fitur tambahan Edge Code adalah integrasi dengan Adobe Edge Web Fonts dan Edge PhoneGap Build.

Jadi, jika hanya membutuhkan editor saja, maka sebenarnya Brackets sudah cukup. Namun, karena sama-sama gratis, tidak ada salahnya menggunakan Edge Code.

Namun sayangnya, baik Brackets maupun Edge Code hanya didesain guna menulis kode-kode HTML, CSS, dan javascript. Tidak ada dukungan penuh untuk penulis kode bahasa lain, PHP misalnya. Fitur syntax autocomple tentunya akan nihil. Walaupun untuk pewarnaan kode (colour-hint) dan pengurungan (nesting) tetap bisa digunakan. Begitu juga untuk live preview yang berbasiskan mesin Webkit.

Apakah saya akan menggunakan Adobe Edge Code? Untuk saat ini sepertinya belum. Masih setia dengan Coda yang sudah empat tahun menumbuhkan ribuan baris kode saya. Tapi Adobe Adobe Edge punya masa depan yang potensial. Toh, Edge Code masih dalam tahap ujicoba (preview), tentunya diharapkan akan semakin canggih saat diluncurkan.