NFC (Near Field Communications) digadangkan akan menjadi salah satu fitur "penting" di ponsel cerdas. Dan umumnya diilustrasikan untuk pembayaran. Tentunya untuk pembayaran dengan NFC, dibutuhkan infrastruktur dan sistem yang siap. Kedua hal ini sepertinya agak sulit untuk tersedia bagi pengguna di Indonesia. Lalu, kalau ponsel cerdas berteknologi NFC sudah mulai membanjiri pasar Indonesia, apakah sia-sia?

Secara teori dan konsep, ada banyak implementasi dan aplikasi dengan NFC ini selain sekedar menggantikan kartu BCA Flazz ataupun Mandiri e-Toll. Untuk media sosial juga masih terbuka banyak kesempatan dan ruang. Misalnya, untuk saling berteman di Facebook, kedua pengguna bisa saling "menempelkan" ponselnya. Atau untuk saling bertukar "kartu nama" ke buku telepon (phonebook) masing-masing. Pemilik tempat usaha bisa menempatkan "mesin check-in", sehingga pelanggan bisa langsung check-in ke Foursquare, seperti yang pernah ditawarkan oleh Wooz.In dengan kartu RFID (kini kartu diganti dengan gelang karet).

Sony menawarkan aplikasi NFC yang cukup sederhana untuk pengguna kasual dengan Xperia SmartTags. Dengan disediakan 8 tag dengan 8 warna yang berbeda yang bisa diprogram sesuai kebutuhan pengguna. 4 warna dari SmartTags generasi pertama, dan 4 warna tambahan dari SmartTags NT2.

Sony memberi contoh dengan meletakkan tag di rumah, mobil, dan kantor. Ketika pengguna menempelkan Xperia ke tag di rumah, maka ponsel akan mengaktifkan wifi. Lalu ketika di mobil, akan mematikan wifi serta menghidupkan aplikasi peta GPS. Dan sesampainya di kantor, setelah meletakkan ponsel di atas tag, maka akan mengaktifkan modus sunyi (silent mode) dan membuka aplikasi email. Tentunya ada banyak kemungkinan aksi yang bisa dilakukan ponsel saat bertemu dengan SmartTags.

Saya sendiri suka dengan fitur ponsel Motorola saya dulu yang akan mematikan fitur getar saat ponsel melakukan pengisian daya baterai. Umumnya pemilik ponsel akan meletakkan ponsel di meja saat pengisian baterai. Ketika ada panggilan masuk, ponsel akan bergetar dan biasanya akan "bergerak" karena getaran tersebut. Tak sedikit pula kasus ponsel yang terjatuh karena "bergerak". Hal ini terhindar oleh fitur Motorola tersebut.

Lain lagi halnya dengan Rovio yang bekerjasama dengan Nokia. Angry Birds Magic merupakan aplikasi game yang membutuhkan NFC agar bisa dimainkan secara maksimal. Beberapa tingkat permainan dikunci. Untuk bisa dimainkan, pemain harus mencari pemain lain dan saling "menempelkan" ponselnya. Atau, bisa juga dengan membeli merchandise (misalnya boneka) yang sudah dilengkapi dengan NFC. Penggemar Angry Birds pun akan meninggalkan merchandise bajakan.

Nah, kira-kira apalagi yang bisa dilakukan dengan NFC ini ya?