Di penghujung September lalu saya mendapatkan undangan dari Nike+ untuk mengikuti survey pengguna. Awalnya saya pikir, partisipan akan diundi untuk mendapatkan hadiah berupa produk atasan Nike Running. Namun saya salah. Ternyata survey dilakukan hanya untuk beberapa anggota Nike+ dan seluruh partisipan akan mendapatkan hadiah tersebut: Nike Wool Crew Running Shirt (untuk pria) atau Nike Wool Hoodie Running Shirt (untuk wanita).

Karena program ini diadakan oleh Nike+ internasional, saya agak bimbang juga terkait ukuran. Standar ukuran untuk pasar Amerika tentunya berbeda dengan pasar Asia. Awal November kemarin akhirnya kiriman itu tiba juga. Ya, dikirimkan dari Amerika. Dan untuk yang penasaran, tertulis "Made in Srilanka" di kaos tersebut. Setelah saya coba pakai, ternyata ukurannya cocok, sama dengan kaos Nike Running yang saya beli di Indonesia. Sepertinya ukuran disesuaikan dengan informasi alamat (negara) yang ada di survey. Saya dapat pilihan warna Dark Obsidian/Stealth, abu-abu gelap agak kebiruan gitu deh.

Produk ini diklaim memberikan kenyamanan dari bahan Dri-Fit yang tidak menyimpan keringat dan juga memberikan kehangatan dari bahan wol (wool). Yap, produk ini dikembangkan untuk musim gugur-dingin (fall-winter) 2012. Nah, itu kan untuk di daerah dengan empat musim. Bagaimana untuk di daerah tropis seperti di Indonesia? Perlukah bahan wol untuk menghangatkan tubuh saat berlari?

Mari kita coba saat Thursday Night Run bersama IndoRunners. Di musim hujan sekarang ini cuaca di malam hari akan cukup dingin, sehingga diharapkan produk ini akan cocok.

Kamis (22/11) hujan mulai turun sejak sore hari. Untungnya setelah magrib hujan berangsur reda. Hingga para pelari terkumpul di pelataran fX, hujan masih turun walau hanya rintik-rintik saja.

Walaupun hujan sudah berhenti beberapa saat sebelum lari dimulai, tentunya temperatur udara masih tetap saja dingin. Namun dengan bahan campuran wol, kaos ini tetap menjaga kehangatan badan. Tapi memang ketika angin dingin menerpa, masih tetap terasa karena ini bukanlah penahan angin (wind stopper). Seperti halnya kaos berbahan Dri-Fit, urusan keringat tidak akan membebani pelari karena tidak "menyimpan" keringat.

Bagian lengan memang didesain lebih panjang, sehingga akan menutupi punggung dan telapak tangan. Namun disediakan lubang jempol (thumb holes) untuk kenyamanan. Hal ini untuk memperluas cakupan baju: menjaga punggung dan telapak tetap hangat.

Ukuran memang cukup longgar layaknya kaos biasa. Tidak ketat menjepit badan (body fit) karena memang bukan pakaian alas (base layer), walaupun masih bisa dipadukan dengan singlet. Dilapi dengan kaos t-shirt bisa juga, tapi sepertinya akan gerah.

Sementara karena warna yang saya dapat cukup gelap, memang jadi agak riskan untuk dipakai berlari di gelap malam. Namun ada beberapa aksen dari bahan pemantul cahaya (reflective) yang membuat pelari tetap terlihat saat minim cahaya. Termasuk "cantolan" di belakang leher yang tidak hanya memantulkan cahaya, tapi juga dapat digunakan untuk mengikat simpul earphone agar tidak mudah jatuh, "berpindah tempat", ataupun tertarik. Pilihan warna terang juga tersedia, hanya saja saya tidak bisa memilih warna. Namanya juga hadiah kan ya?

Jadi, apakah cocok untuk iklim tropis?

Cocok saja kalau memang cuaca sedang dingin, apalagi di musim penghujan seperti sekarang ini. Namun jika Anda ingin perlindungan ekstra terhadap terpaan angin dan hujan, mungkin lebih baik menggunakan jaket penahan angin (windstopper). Saya juga tidak menyarankan untuk digunakan di bawah terik matahari. Memang bisa melindungi kulit dari terbakar, tapi bisa dijamin Anda akan gerah, atau bahkan dehidrasi.

Ah iya. Label harga (price tag) menyebutkan angka $80.00 sebagai SRP (suggested retail price), sama dengan laman toko resmi (US). Untuk pasar Indonesia, harusnya tidak jauh berbeda dan tersedia dalam waktu dekat di Nike Store.

Last, I have to say thanks to Nike Running division for this giveaway. Make it count!

—Adham Somantrie.

Kredit foto: Mbak Ira Roso.