Sekitar setahun lalu, Nike bekerja sama dengan Polar memperkenalkan Polar Wearlink+ Transmitter Nike+ untuk para pengguna Nike+ untuk merekam detak jantung saat berlari. Hari ini memang produk ini belum dapat ditemukan di pasar Indonesia. Untungnya ada rekan pelari yang mau dititipkan ketika mengikuti Hood to Coast 2011.

Berikut pengalaman saya menggunakan perangkat pemantau detak jantung (heart rate monitor) Polar WearLink+ bersama Nike+ Sportband.

Untuk penggunaannya pertama kali cukup gampang. Istilahnya, bekerja bagaikan sulap (it just works like a magic). Cukup kenakan WearLink di dada, tak lupa bagian elektrodanya dibasahi dulu dengan air, lalu tekan tombol "toggle" SportBand selama 3 detik. Lalu proses pemasangan (pairing) akan dilakukan secara otomatis. Selesai, tinggal berlari.

Setelah terpasang dengan WearLink, maka di SportBand akan ada opsi tambahan, yakni BPM (beats per minute). Di aplikasi Nike+ Connect Anda bisa memilih untuk menampilkan frekuensi detak jantung atau tidak di SportBand. Di layar SportBand, selain ada gambar (icon) sepatu jika terhubung dengan sensor sepatu, maka kini akan ada gambar hati (love) jika SportBand terhubung dengan pemantau detak jantung.

Lari perdana saya menggunakan perangkat pantau detak jantung ini saat Thursday Night Run bersama teman-teman IndoRunners malam Jumat (15/09) kemarin. Kesan pertama menggunakan WearLink sebagai lelaki tentunya agak merasa risih. Rasanya seperti mengenakan beha. Mungkin memang butuh adaptasi.

Untuk latihan berbasis detak jantung (heartrate base exercise), dengan WearLink ini akan sangat membantu lari kita menjadi lebih optimal. Tentunya kita perlu mempelajari zona-zona detak jantung yang sesuai bagi kita masing-masing.

Setelah data diunggah ke situs Nike+, seperti biasa kita dapat melihat statistik lari kita. Kini, informasi statistik tersebut tentunya dilengkapi dengan data detak jantung.

Sayangnya Polar WearLink+ Transmitter Nike+ ini hanya bekerja dengan Nike+ SportBand, Nike+ SportWatch, dan iPod nano generasi kelima dan keenam (tentunya dengan Nike+ receiver). Kabarnya dapat bekerja dengan iPod nano generasi keenam, namun tidak ada penyataan resmi dari pihak Apple, Nike, maupun Polar. Nah, sayangnya perangkat ini tidak bisa bekerja sama dengan iPhone, iPod Touch, maupun iPad baik untuk aplikasi Nike+ iPod maupun Nike+ GPS.

Oh iya, WearLink+ ini bisa bekerja dengan SportBand tanpa sensor sepatu. Sehingga Anda dapat menggunakannya untuk memantau detak jantung saja. Misalnya Anda ingin menggunakannya untuk olahraga selain lari.

Sebagai pengguna iPhone, sebenarnya saya berharap aplikasi Nike+ GPS yang saya beli (USD 1.99) dapat bekerja sama dengan sensor sepatu dan pemantau detak jantung ini.

Mari Lari.

— AdhamPlus