Minggu (17/07) pagi kemarin, saya bergabung dengan teman-teman pelari untuk berlari pagi di Kebun Binatang Ragunan. Selain mencari suasana yang berbeda, juga tentunya lebih segar karena banyak pohon dan lebih sepi karena tidak banyak pesepeda pada gelaran car free day di Jalan Sudirman. Selain itu, aksesnya juga cukup mudah. Saya yang dari seputaran Mega Kuningan cukup menggunakan transportasi TransJakarta Busway. Dan dari Terminal Busway Ragunan tinggal berjalan kaki saja ke Kebun Binatang Ragunan ini.

Tentunya sebagai warga negara yang baik, saya perlu membeli karcis masuk untuk membantu pembiayaan operasional fasilitas publik ini. Beberapa meter dari terminal tersedia loket pembelian karcis. Tarifnya adalah Rp.4.000,- untuk dewasa dan kalau tidak salah Rp.2.000,- untuk anak-anak. Juga tertulis tarif asuransi sebesar Rp.500,- Di kantung saya awalnya ada tiga lembar uang kertas nominal Rp.2.000,-, namun kini hanya tinggal dua lembar saja karena satu lembar sudah digunakan untuk membayar karcis busway.

Saya menyodorkan dua lembar uang dua-ribuan itu ke petugas loket. "Kurang, Pak" jawabnya. Lalu saya terpaksa mengeluarkan dompet dari dalam tas dan memberikan selembar uang lima puluh ribuan. Selesai, tanpa banyak masalah.

Namun, setelah saya pikir kembali. Apakah ini salah satu strategi untuk "memaksa" pengunjung untuk membeli asuransi? Tentunya, sebagai penyedia fasilitas publik, pengelola Kebun Binatang Ragunan ini perlu (bahkan, harus) menyediakan asuransi pada pengunjungnya sebagai perlindungan konsumen. Apalagi resiko yang ada juga cukup berbahaya. Misalnya ketika ada binatang buas yang lolos keluar dari kandangnya.

Jika memang setiap pengunjung wajib membeli dan diberikan asuransi, mengapa tidak digabungkan saja tarif dan karcisnya (bundling)? Misalnya harga karcis menjadi Rp.4.500,- tetapi sudah termasuk asuransi. Bahkan tidak perlu ada karcis tambahan (satu karcis saja), yang artinya lebih hemat dari sisi produksi dan lebih ramah lingkungan.

Tapi kalau memang tidak wajib untuk membeli asuransi, maka pengunjung berhak untuk membeli karcis tanpa asuransi. Yang artinya, petugas loket tersebut tidak berhak menjawab "Kurang, Pak" ketika saya menyodorkan dua lembar uang dua ribuan itu.

Rp.500,- memang relatif kecil dan tidak berharga bagi kalangan tertentu. Tetapi Kebun Binatang Ragunan ini juga bukanlah sebuah tempat rekreasi yang mewah. Kebun binatang ini merupakan fasilitas publik yang dapat digunakan oleh berbagai kalangan. Bisa jadi, bagi beberapa kalangan, uang Rp.500,- tersebut cukup berat.

Adham Somantrie.