Dalam menyajikan halaman di internet, ada dua pilihan yang umum digunakan: hitam di atas putih (dark on light) dan putih di atas hitam(light on dark). Baiklah, memang tidak harus hitam atau putih. Ini hanyalah metafora: hitam mewakili warna gelap (dark), dan putih mewakili warna yang terang (light).

Secara umum, orang-orang lebih menyukai halaman web yang berlatar putih/terang dengan teks berwarna hitam/gelap. Namun, juga tidak sedikit yang mencintai desain terang di atas gelap. Saya sendiri dulu pernah menggunakan desain halaman yang sama dalam dua edisi: Dark Eight dan Golden Eight. Ada yang menyukai versi gelap, dan tentu saja ada yang bersyukur ketika saya menukarnya dengan versi terang. Selera orang memang berbeda-beda.

Namun, tadi malam saat saya berada di dalam mobil travel, saya baru merasakan bedanya. Saya lebih menyukai tampilan yang berlatar gelap saat saya mengakses aplikasi ataupun halaman web melalui ponsel di tempat yang gelap.

Situs Plurk versi musafir, misalnya, menggunakan latar putih. Saya merasa silau. Namun, untungnya aplikasi Gravity yang saya gunakan untuk mengakses layanan Twitter dan Foursquare cukup baik dengan menyediakan dua pilihan tema warna: terang dan gelap.

Selain itu, bagi penggila gerakan go green, ada perhitungan khusus: dengan tampilan mayoritas gelap, lebih sedikit cahaya yang dihasilkan oleh layar ponsel atau monitor komputer. Yang juga artinya, penghematan daya listrik yang digunakan.

Anda sendiri lebih menyukai yang mana?