Jejaring sosial (social networking) adalah bagian dari konsep internet generasi kedua (web 2.0). Konsep pertemanan ini lebih dari sekedar buku kontak/teman (contact list/friend list). Konsep ini ditemui di hampir setiap situs, baik yang memang merupakan jejaring pertemanan seperti Friendster, FaceBook, LinkedIn; hingga situs lain yang memanfaatkan konsep sosial seperti Plurk, Twitter, DeviantArt, dan lain-lain.

Ada sebuah trend, yang saya perhatikan, tumbuh dan berkembang dari Friendster. Bahkan berevolusi menjadi sebuah budaya — bahkan bagi beberapa orang, dianggap sebagai keharusan. Adalah mencari teman sebanyak-banyaknya, dimana jumlah teman menjadi suatu parameter kesuksesan dalam menggunakan layanan tersebut.

Seperti yang telah kita ketahui bersama, banyak sekali orang yang akhirnya "memohon" (nge-add) untuk menjadi teman, secara sembarangan. Ya, secara sembarangan: tanpa memperhatikan siapa, bahkan tanpa permisi sedikitpun — cenderung terkesan kurang ajar. Hal ini bisa sangat mengganggu dan menjadi dilema bagi beberapa pengguna layanan situs tersebut.

Mengganggu? jika terjadi hanya sekali atau dua kali, tentu tidak menjadi masalah. Namun jika "ajakan" tersebut datang setiap hari, tentunya akan menjengkelkan.

Dilema? Jika kita termasuk orang yang "tegas dan kejam", gampang untuk menekan tombol "Ignore", "Reject", atau bahkan "Block User". Namun terkadang, pengguna bisa saja ragu untuk menolak atau sekedar "menggantung permintaan" untuk menghindari anggapan angkuh atau sombong.

Tetapi, menolak ataupun menerima adalah sepenuhnya hak Anda!

Bagi saya sendiri, saya termasuk yang cukup selektif. Mungkin bagi beberapa orang adalah sepele: "kan tinggal terima aja, gak nganggu kan?". Tapi untuk beberapa situs seperti Plurk, terlalu banyak teman yang "liar" akan mengacaukan "timeline" yang bisa membuat kita pusing membacanya.

Namun, bagi beberapa orang yang memilih modus privasi untuk profil di situs-situs tersebut. Memilih-milih teman tentu artinya menjaga akses informasi pribadinya. Hanya orang-orang terpilih yang bisa mengaksesnya. Untuk itu lah perlu memilih teman bagi orang-orang tersebut.

Contoh lain adalah pada "blogroll" di sidebar. Banyak yang menawarkan saya untuk memasang link ke blog saya di blog yang bersangkutan. Tentu saja saya tidak menolak. Namun, dengan embel-embel meminta saya berbuat yang sama: memasang link blog beliau di blog saya. Terasa egois memang jika tidak "membalas budi". Namun, jika saya menuruti semua permintaan, maka daftar blogroll saya bisa sangat panjang — dan secara teknis bisa mengancam pagerank. Maka dari itu, kebijaksanaan saya untuk blogroll adalah memilih dengan pertimbangan pribadi secara subjektif. Namun jika Anda memang bersikeras untuk memasang link Anda di blog saya, bisa saja dengan jalan komersial — bahkan tidak sekedar link: banner pun bisa.

Bagaimana menurut Anda?

PS: icon of twitter, friendster, linkedin and facebook are from social.me by ~jwloh