Tahun 1430 sudah hadir, 2009 akan menyusul dalam waktu dekat. Banyak orang menggunakan momen ini sebagai batu loncatan, milestone, untuk memulai sebuah perubahan. Dengan membuat beberapa target atau resolusi yang akan dicapainya selama setahun ke depan.

Secara harfiah, resolusi saya untuk 1430/2009 ini menurun. Dari 1680x1050 yang saya targetkan pada awal tahun 2008, dan menjelang 2009 ini menurun sampai 1024x600. MaxPro plus Apple Cinema Display terpaksa saya tinggalkan demi revolusi, dan kini hanya ditemani PicoBook.

Resolusi saya untuk tahun yang baru ini adalah revolusi dan restart. Mungkin bisa juga disebut sebuah hidup baru. Pekerjaan yang selama ini sudah cukup monoton saya tinggalkan, dan ternyata tidak perlu menunggu kalender resmi berganti. Beberapa minggu menjelang 2009, beberapa hari menjelang 1430, saya resmi melakukan urbanisasi. Urbanisasi, dari ibukota propinsi menuju ibukota negara, Batavia atau Jakarta.

Sebagai orang yang berjiwa perencana (programmer), saya selalu menginginkan segalanya terencana dengan baik sebelum dieksekusi. Namun, ternyata jika hal itu digabungkan dengan pekerjaan yang statis maka hidup saya pun terasa statis. Saya tidak menganggap hal statis itu sebagai sebuah masalah. Saya tidak menyukai hal-hal yang baru, saya cenderung statis. Namun untuk sebuah perjalanan hidup yang panjang, hal statis adalah hal yang buruk, apalagi jika itu terjadi pada tahap awal perjalanan. Saatnya bergerak.

Jika Anda mengenal saya sebagai seorang pengembang sarang laba-laba (webdeveloper. Anda tidaklah salah. Saya memang pernah menjadi seorang pengembang situs. Namun walaupun saya memang mencintai dunia itu, ternyata jalur profesional saya bukanlah itu. Seperti halnya saya mencintai dunia kesenian dan desain.

Dan kini pun saya membanting papan ketik, beralih ke dunia telekomunikasi. Di mana pekerjaan saya saat ini menuntut saya untuk siap bekerja di luar jam kerja resmi. Bahkan mengancam saya untuk tidak dapat menikmati tanggal-tanggal yang berwarna merah. Yang menghalangi saya untuk menghadiri kopdar seperti biasanya.

Jakarta, kota yang saya janjikan untuk tidak saya jamah. Namun untuk pertama kalinya, saya melangkahi janji saya. Demi Chika cinta. Ya, ini permintaan khusus dari seseorang yang khusus pula, agar saya ikut urbanisasi. Urusan rumah tangga.

Seiring tahun baru hijriyah, dimana hijrah Rasul terjadi sekitar 1430 tahun lalu. Dan saya pun berhijrah. Walaupun ternyata hijrah Rasul bukanlah pada bulan Dzulhidjah ataupun Muharram.

Ya, saya belum menjadi pekerja yang akan menetap di Jakarta. Dan saya sudah bertekad untuk tidak berlama-lama di sini. Beberapa tahun saja sudah cukup. Tentu saja, tidak tertutup kemungkinan untuk saya kembali ke Kota Kembang yang banyak berjasa kepada diri saya selama ini.

Malam tahun baru, saat yang dinantikan oleh para partypisan PestaKopdar Bandung. Yang saya rencanakan bersama teman-teman, namun saya terpaksa mengundurkan diri dari acara puncak PestaKopdar karena saya telah berurbanisasi lebih cepat dari yang diperkirakan. Namun saya juga belum sempat untuk memeriahkan tahun baru bersama rekan-rekan KopdarJakarta.

Semua revolusi yang saya lakukan adalah demi mengubah masa depan. Masa depan anak bangsa. Masa depan Indonesia, bisa jadi. Semoga kita semua bisa meraih kesuksesan di masa mendatang.

Viva la Revoluzione!
- Adham Somantrie, Junior Telecommunication Engineer.

Kamar kost Lia, Kuningan, Jakarta. PicoBook + Nokia Tempe E61i + 3G.
31 Desember 2008. 3 Muharam 1430.