Mudik, suatu budaya yang telah menjadi tradisi setiap umat muslim dalam menjelang Idul Fitri. Namun tradisi ini (sepertinya) hanya ada di Indonesia (dan sekitarnya, Malaysia misalnya, mungkin?). Mungkin karena orang Indonesia banyak yang merantau untuk mencari kehidupan yang lebih baik, sehingga meninggalkan kampung halamannya. Atau juga, bagi yang terlahir sebagai "perantauan". Setelah hampir setahun hidup di kota, akhirnya di Hari Kemenangan ini kembali mudik atau pulang kampung untuk melepas segala kerinduan. (tapi ada juga yang kebalikannya, pulang dari desa ke kota.)

Yah, mudik memang menjadi fenomena tersendiri di negara Indonesia. Orang rela melakukan apapun agar bisa mudik. Bahkan, segala uang yang dikumpulkan selama setahun dengan segala susah payah pun rela dikorbankan hanya untuk bertemu sanak saudara di kampung.

Aku sendiri baru tahun ini "merayakan mudik" di Pulau Jawa. Kalo biasanya pulang ke Dumai, tahun ini mudik ke Jogja (mudik?) setelah lebaran baru mudik (yang sebenarnya) ke Dumai. Kalo biasanya cuma ngeliatin di tipi suasana mudik di stasiun kereta, tahun ini bisa ngerasain secara "live" =P Gimana rasanya mudik. Yah itung-itung turut mensukseskan Gerakan Mudik Nasional 2005. hehehehe.

Sorry nih, selama aku di Jogja agak susah untuk mendapatkan koneksi internet. Secara di dekat rumah gak ada warnet (plus gak ada kendaraan, jalan jadi males). Koneksi via PSTN pun menjadi masalah karena hanya mau tersambung pada 14.4kbps saja (itu pun gak stabil, buka google aja gak bisa). Akhirnya bela-belain pake Flexi juga, walaupun tarifnya gila-gilaan. Itu juga udah bersyukur karena sinyalnya juga pas-pas-an. Stress juga nih gak ada koneksi, biasanya koneksi selalu standby 24 jam. Apa karena aku udah internet-addicted?

Akhir kata, aku turut mengucapkan "Minal aidin wal faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1426H"