BSM XXI, merupakan tempat nonton favorit saya. Sebenarnya tidak terlalu favorit, hanya saja beberapa faktor membuat saya lebih menyukai untuk ke sini. Faktor posisi geografis adalah yang paling utama secara BSM dekat dengan rumah saya di Antapani, dan dekat pula dengan kampus di Dayeuh Kolot. Apalagi jika dibandingkan dengan Blitz PVJ yang jaraknya jauh serta trafik lalu lintas yang menjijikkan. Di samping itu, teater 1 BSM sudah tersertifikasi THX. Tentunya bisa menambah kepuasan dalam menikmati film.

Tetapi mungkin ada yang salah dengan penempatan film ke teater di BSM XXI. Misalnya pada saat saya menonton National Treasure: Book of Secrets (NT:BoS) di hari perdananya (21/12) kemarin. Film ini ditempatkan di teater 2, sementara teater 1 yang sudah mendukung THX malah diisi dengan film "Beranak Dalam Kubur" (BDK). Ada yang salah? Secara film BDK tidak menyajikan suara dengan kualitas THX, tetapi ditempatkan di teater yang mendukung THX. Padahal NT:BoS sudah memiliki suara dengan kualitas THX, namun ditempatkan di teater 2 yang tidak THX-capable. Bahkan film "I Am Legend" pun sebenarnya lebih berhak ditempatkan di teater 1 daripada BDK.

Bahkan, hingga hari ini (26/12) saya ambil jadwal tayang BSM XXI dari 21Cineplex.com sebagai berikut:

dan, masih. BDK di teater 1 dan NT:BoS di teater 2. Mungkin menurut pihak BSM XXI, BDK akan lebih menjual dibandingkan NT:BoS secara kebanyakan penonton adalah "abegeh". Mungkin kapasitas teater 1 lebih besar? atau memang teater 1 memang dipersiapkan untuk film "andalan" (dalam sisi penjualan, bukan kualitas). Tapi kok di hari premiere-nya pun, NT:BoS tidak bisa dinikmati dalam kualitas THX. Tapi apakah nanti AVP2 (Alien Versus Predator 2) akan mengalami nasib yang sama dengan NT:BoS? bertarung dengan film nasional agar bisa ditayangkan pada teater yang mendukung THX?