Selasa (7/8) malam, saya dan beberapa rekan-rekan dari UKM Band STT Telkom memutuskan untuk jalan-jalan dan makan martabak. Dan ditetapkan untuk menuju Martabak Har di Jalan Burangrang, di dekat SMU BPI, Bandung.

Berhubung banyak masalah, mulai dari kekurangan kendaraan, kekurangan helm, sampai ke acara kekurangan personil karena personilnya banyak urusan di sana-sini. Akhirnya keberangkatan dari kampus sekitar jam 9-an malam. Sampai di lokasi sekitar jam 10 malam kurang. Pihak Martabak HAR sendiri menyatakan bahwa tokonya sudah mau tutup, tepatnya: dalam proses hendak menutup.

Tetapi beberapa saat kemudian, pihak Martabak Har menyatakan akan menunda penutupan jikalau memang kami berniat, dengan catatan, agak sedikit lama karena harus mempersiapkan lagi segala sesuatunya (mungkin bumbu-bumbu atau adonannya). Yah, mungkin karena mereka kasihan pada kami, atau mungkin karena kami cukup ramai, sembilan orang. Biaya sembilan orang cukup menutupi untuk overtime, mungkin. Hehehehe...

Kesembilan orang itu adalah: Iir™, Pacul™, Ganjelan™, Babi™, Ami, Arya, Kevin, Edo, dan saya sendiri. Kesembilan orang itu memesan 9 jenis minuman yang berbeda, namun kesembilan orang itu hanya memesan 2 jenis makanan:

Martabak Telor Asin

Mirip dengan martabak asin biasa (atau lazim disebut juga dengan martabak telor, padahal semua martabak emang pake telor kan? baik yang manis maupun asin?). Yakni martabak yang dibentuk dari adonan menjadi sebuah "loyang" besar nan tipis, lalu digunakan untuk "membungkus" isinya yang biasanya campuran telur dan sayuran. Nah, pada martabak yang satu ini, isinya hanya telur asin (dan maaf, saya juga ga tau, telur ayam atau bebek ya?) tanpa tambahan lainnya. Lalu digoreng seperti biasa.

Nah, yang membuatnya berbeda adalah, kali ini dia dilengkapi dengan gulai (gule) beserta beberapa potong daging dan kentang rebus. Untuk melengkapinya, disediakan pula tambahan kecap asin dengan potongan cabe rawit. Saya termasuk salah satu yang memesan menu ini, karena waktu sudah menunjukkan waktunya untuk part two dinner.

Roti Cane Susu Gula

Sementara roti cane (roti canai) ini adalah yang manis (karena katanya juga ada roti cane dalam edisi asin). Cukup sederhana, roti cane diberi susu kental manis dan gula. Mungkin akan lebih mantap lagi jika dilengkapi dengan keju parut.

Menurut informasi dari Iir, yang sempat mewawancarai salah satu personil Martabak HAR, nama HAR ini adalah singkatan dari Haji Abdul Rozak. Dan asli cabang dari Mesjid Agung Palembang.